Dunia fashion Indonesia selalu hidup dan berubah—tahun 2025 tidak terkecuali. Jika sebelumnya kita dipenuhi oleh tren fast fashion atau “kembalinya retro”, tahun ini generasi muda — khususnya Gen Z — menciptakan nomenklatur baru dalam berpakaian: gaya Bumi, Kue, Mamba, ditambah estetika minimalis nan bertanggung jawab. Kata kunci tren fashion Gen Z Indonesia 2025 muncul berulang di media sosial, blog fesyen, dan platform kreatif.
Tren ini bukan hanya soal selera visual, melainkan cerminan nilai-nilai yang dipegang generasi muda: keberlanjutan, orisinalitas, kenyamanan, dan ekspresi diri. Dalam artikel ini, kita akan membedah masing-masing gaya — asal usul, karakteristik visual, cara memadu padankan, hingga prediksi masa depan. Jika kamu seorang pegiat fashion, kreator konten, atau sekadar ingin tampil relevan, artikel ini akan menjadi panduan tren yang tidak ketinggalan zaman.
Gaya Bumi: Kealamian & Kesederhanaan dalam Busana
tren fashion Gen Z Indonesia 2025 sering kali dimulai dari gaya Bumi — sebuah estetika busana yang menekankan warna-warna tanah, bahan alami, dan siluet sederhana. Warna seperti cokelat lembut, khaki, krem, olive, hingga terracotta menjadi palet dominan. Bahan seperti linen, katun ramah lingkungan, dan kain daur ulang dipilih untuk kenyamanan dan nilai etis.
Dalam praktiknya, seseorang yang memilih gaya Bumi akan lebih suka pakaian minimal, tanpa banyak motif mencolok, dengan detail sederhana seperti jahitan kasual, kancing kayu, atau aksen jahitan tegas. Misalnya, oversized shirt berwarna krem dipadukan dengan celana linen olive menjadi padu padan klasik. Atau tumpukan layer monokrom warna tanah — seperti outer berwarna terracotta di atas dress krem — menciptakan look yang tenang dan kohesif.
Nilai yang dibawa gaya Bumi juga sangat kontekstual: kesadaran lingkungan, hidup sederhana, dan estetika “membumi” secara filosofi. Dalam percakapan media sosial, banyak anak muda menyebut bahwa gaya ini membantu mereka merasa “balik ke akar”, meyakini bahwa tidak setiap pakaian harus mencolok agar bermakna.
Gaya Kue & Mamba: Eksperimen Warna & Kontras
Di luar keharmonisan warna alam gaya Bumi, muncul gaya yang lebih ekspresif: kue dan mamba. Gaya Kue biasanya mengacu pada estetika pastel lembut, kombinasi warna manis seperti mint, peach, lavender, atau vanilla. Motif seperti polkadot kecil, garis tipis, atau detail renda halus mendominasi. Outfit dengan kombinasi warna pastel bergradasi atau aksesori berbahan transparan sering digunakan.
Sementara itu, gaya Mamba adalah kebalikan dari Kue: warna-warna bold dan kontras tinggi menjadi identitasnya — fuchsia, lime, biru elektrik, hitam-ungu. Potongan pakaian mungkin nonsimetris, layer yang tak seimbang, atau kombinasi bahan futuristik seperti vinil atau PVC ringan.
Beberapa anak muda mengenakan outfit kombinasi gaya: bagian atas pastel lembut dan bawahan kontras gelap ala Mamba, atau outer Mamba dengan inner pastel ala Kue. Dengan demikian, tren fashion Gen Z Indonesia 2025 menjadi semakin fleksibel — bukan satu gaya tunggal, melainkan spektrum ekspresi warna.
Oversized, Eco Chic & Teknologi Tekstil
Tidak hanya soal warna, tren fashion 2025 juga menunjukkan bahwa potongan longgar atau oversized masih sangat digemari. Jaket bomber besar, hoodie drop-shoulder, celana wide-leg — semua menjadi elemen favorit anak muda. Oversized memberi kenyamanan dan memberi ruang ekspresi tanpa terlalu mengekang tubuh.
Selain itu, nilai keberlanjutan semakin mendapat tempat. Eco chic menjadi tren yang tidak bisa diabaikan: material daur ulang, pewarna natural, hingga produksi lokal dengan jejak karbon rendah. Brand-brand lokal kini berlomba memperkenalkan koleksi “slow fashion” dengan transparansi rantai produksi. Sebagian besar Gen Z memilih mendukung brand yang etis, bukan sekadar visual menarik.
Menariknya, teknologi tekstil juga turut meramaikan lanskap fashion. Ada serat pintar (smart textiles) yang bisa menyerap keringat lebih cepat, atau kain yang memiliki lapisan anti UV. Inovasi nano-coating juga mulai digunakan agar pakaian tetap awet dan mudah dibersihkan tanpa deterjen kuat.
Warna Olive & Palet Alam: Tren Konsisten
Warna olive — atau hijau zaitun — menjadi “warna pendamping” favorit tahun ini. Dalam tren warna 2025, olive hadir di jaket utility, celana kargo, outer minimalis, hingga aksesori seperti tas dan topi. Warna ini dianggap netral, mudah dipadupadankan, dan memberi kesan “koneksi dengan alam”. Zalora
Selain olive, palet warna alami seperti krem, cokelat muda, abu-abu lembut, dan terracotta menjadi kombinasi utama gaya Bumi. Untuk elemen aksen, pastel atau warna bold seperti fuchsia bisa digunakan sebagai penegas.
Fashion Ramah Lingkungan & Budaya Lokal
tren fashion Gen Z Indonesia 2025 juga tak bisa dilepaskan dari semangat keberlanjutan dan budaya lokal. Banyak desainer memasukkan kain tradisional (batik, tenun, songket) ke dalam koleksi kasual modern. Gelaran Indonesia Fashion Week (IFW) 2025 menampilkan koleksi wastra nusantara yang diinterpretasi ulang dalam siluet kontemporer. Liputan6
Selain itu, gaya eco couture mulai muncul: ciptaan yang menggabungkan estetika tinggi dengan prinsip ramah lingkungan — seperti gaun dari kain daur ulang atau aksen patch dari limbah tekstil. Tren ini tidak hanya menjadi statement visual, tetapi juga pernyataan identitas budaya dan nilai masa depan.
Cara Membangun Gaya Pribadi dari Tren
Berikut langkah-langkah praktis agar kamu bisa mengadopsi tren fashion Gen Z Indonesia 2025 tanpa kehilangan identitas:
-
Mulai dari dasar warna Bumi: pilih beberapa item netral (khaki, krem, olive) sebagai dasar lemari.
-
Pilih satu elemen ekspresif (Kue/Mamba) sebagai titik fokus: misalnya outer, aksesori, atau sepatu berwarna mencolok.
-
Gunakan potongan oversized secara proporsional: misalnya atasan besar dengan bawahan lebih fitted atau sebaliknya.
-
Perhatikan bahan & etika produksi: belilah dari brand lokal yang transparan produksi atau menggunakan bahan ramah lingkungan.
-
Campurkan motif lokal dengan tren global: padukan batik scale kecil dengan jaket modern, atau tenun sebagai aksen outer.
-
Jaga konsistensi palet warna agar tampilan tetap kohesif dan mudah dipadupadankan.
Tantangan & Masa Depan Tren Fashion
Tentu, tidak semua orang langsung mudah beradaptasi. Beberapa tantangan termasuk harga bahan ramah lingkungan yang lebih mahal, ketidaksiapan brand kecil untuk produksi etis, dan persepsi masyarakat bahwa “fashion ramah lingkungan itu kurang stylish”. Selain itu, tren cepat (fast fashion) tetap punya daya tarik karena murah dan trendi sesaat.
Namun, tren Gen Z Indonesia 2025 menunjukkan bahwa nilai bisa mengalahkan kecepatan. Jika brand lokal semakin matang dalam produksi berkelanjutan dan ajang seperti IFW terus mengangkat identitas budaya, maka tren fashion ke depan bukan sekadar “apa yang tampak”, tapi “apa yang bermakna”.
Penutup
Tren fashion Gen Z Indonesia 2025 tidak hanya soal gaya visual, melainkan momentum ekspresi nilai dan identitas. Gaya Bumi, Kue, Mamba, oversized, eco chic, dan inovasi tekstil menyatu dalam kosmos kreatif generasi muda Indonesia. Jika kamu ingin tampil modis sekaligus punya makna, mengikuti tren ini bisa jadi langkah tepat.
Referensi
-
Mengenal Tren Fashion Gen Z Indonesia 2025: Gaya Bumi, Kue, dan Mamba — Disway Harian Disway
-
Tren Fashion yang Sedang Digandrungi Gen Z pada 2025 — Radarmojokerto / Jawa Pos Radar Mojokerto
-
Tren Warna 2025, Mulai Warna Bold Hingga Soft! — Zalora Blog Zalora
-
Tren Fashion 6 Gaya 2025 (Quiet Luxury, Eco Chic, Techwear, dll.) — Suara.com Suarasumsel.id
-
Indonesia Fashion Week & budaya lokal dalam fashion — Liputan6 Liputan6
-
Wikipedia — Indonesia Fashion Week Wikipedia